Penelitian ini juga melihat berbagai kekuatan dan kelemahan
Jokowi, Prabowo dan Ical bedasarkan metode discourse
analysis. Emrus menjelaskan Jokowi paling populer dari sekian banyak
kandidat. Selain itu, Jokowi relatif bersih dari KKN (Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme), memiliki pengalaman sebagai pamong, prestasi menata kota Solo,
tipikal pemimpin yang administratif dan humanis serta tak memiliki masalah dengan masa lalu (bacajuga: RAHASIA DIBALIK CITRA DAN POPULARITAS JOKOWI)
“Itu kata wacana media,” kata Emrus dalam paparan yang
dihadiri politisi Golkar Yorrys Raweyai, serta pengamat politik Victor Silaen.
Namun kata Emrus, dari hasil survei itu diketahui bahwa Jokowi sebagai capres
juga banyak memiliki kekurangan antara lain Jokowi belum memiliki visi dan misi,
belum memiliki konsep pembangunan ekonomi yang komprehensif guna menjawab
tantangan perekonomian Indonesia masa kini dan masa depan. Jokowi juga belum
memiliki konsep tentang pengembangan sistem pertahanan dan kompleksitas sistem pertahanan
nasional.
Sedangkan Ical , kata Emrus memiliki kekuatan karena sarat
pengalaman sebagai pengusaha, politisi dan birokrat. Ical juga memiliki
jaringan yang luas serta berpengalaman memimpin partai. Kelemahan Ical, perusahaannya
pernah tersandung dalam kasus Lapindo. Kemudian
Ical bukan orang Jawa , tidak mampu mengangkat perolehan suara partai Golkar.
Selain itu, Ical juga dirundung soal video yang beredar di
Youtube terkait perjalanan atau pelesiran dengan artis
Selain itu Prabowo memiliki sisi komunikasi politik yang
dapat menjadi komunikasi dengan setiap golongan. Namun kelemahan Prabowo,
sering dikaitkan dengan penulikan aktivis serta memiliki tipikal yang keras. (toy4a)
Sumber TIMEX Kupang
No comments:
Post a Comment