ilustrasi adhessy.com
Warga Kabupaten Bogor kembali digemparkan dengan kasus video porno yang kali ini melibatkan salah seorang pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) di wilayah tersebut.
Berita soal video porno tersebut
telah beredar selama sepekan ini di wilayah Kabupaten Bogor dan berawal dari
daerah Cisarua Puncak. Informasi yang berkembang di masyarakat, video porno
tersebut berkembang dari telepon genggam masyarakat.
Peredaran video tersebut menuai
protes masyarakat setelah diketahui pemeran video dikenal sebagai ulama
setempat.
Video berdurasi 6 menit 36 detik
tersebut diperankan oleh tiga orang yang terdiri dari satu pria dan dua wanita.
Santer berita bahwa pemeran pria
disinyalir mirip dengan SS yang dikenal sebagai Ketua BAZ (Badan Amil Zakat)
Kabupaten Bogor, Ketua DKM Mesjid Baitul Faizin, dan Pengurus MUI setempat.
Sementara dua wanita yang terdapat
dalam video tersebut disinyalir mirip IK dan TI.
Sejumlah media cetak lokal
memberitakan IK adalah warga Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, yang merupakan guru
honorer di sebuah SD Negeri, sementara TI warga Desa Cibeureum, bekerja sebagai
guru honorer TK.
Sejumlah ulama di Cisarua telah
mengambil sikap dengan mendesak MUI untuk segera mengambil tindakan tegas
terhadap kasus yang mencoreng nama besar umat Islam.
Penyataan sikap ini disampaikan oleh
Ketua MUI Kecamatan Cisarua, KH Rahmatullah, usai menggelar pertemuan dengan
sejumlah ulama di wilayah tersebut.
"Kami mendesak MUI Kabupaten
Bogor segera mengambil sikap untuk menindaklanjuti kasus ini. Baik menindak
pelakunya untuk dinonaktifkan jabatannya sebagai pengurus," ujar
Rahmatullah.
Hingga berita ini diturunkan,
pengurus MUI Kabupaten Bogor sedang menggelar rapat koordinasi membahas
sejumlah program diantaranya pernyataan sikap tentang dugaan asusila.
No comments:
Post a Comment