BANDA ACEH - Komponen
masyarakat sipil di Aceh membuat sebuah gerakan untuk mengajak masyarakat
memilih calon legislatif (caleg) yang mampu membawa perubahan dan punya
komitmen tinggi terhadap masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Mereka
menentukan lima kriteria wakil rakyat yang layak dipilih pada pemilu 9 April
nanti.
Gerakan yang diberi nama ‘Aksi Solidaritas Lintas Generasi Masayarakat Sipil dan Mahasiswa Aceh untuk Pembangunan Berkelanjutan’ itu, digalang oleh 67 komunitas sipil dan mahasiswa dari diskusi-diskusi di media sosial dan online.
“Kami akan terus memperluas jaringan gerakan bersama ini ke seluruh Aceh. Karena kita harus memilih wakil rakyat, maka pilihlah wakil yang dapat kita percaya mampu membawa Aceh dan bangsa ini ke arah yang lebih baik,” kata Ratno Sugito, koordinator gerakan itu di Banda Aceh.
Menurutnya, semua lembaga atau komunitas yang tergabung dalam gerakan ini, memberikan kontribusi masing- masing untuk menyuarakan kriteria wakil rakyat yang layak dipilih untuk duduk di parlemen. Mereka akan mensosialisasikan kriteria-kriteria caleg yang sudah ditentukan, di antaranya melalui baliho-baliho.
“Aksi ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi dan penyadaran baik bagi masyarakat pemilih maupun kepada para politisi atau caleg, terhadap kriteria yang diharapkan oleh seluruh elemen masyarakat,” ujar Ratno yang juga aktivis lingkungan itu.
Pemilih cerdas dinilai sangat menentukan kualitas para pemimpin bangsa ke depan. Untuk itu masyarakat dinilai penting mempelajari latar belakang (track record) para calon sebelum memilihnya.
Berikut lima kriteria caleg yang layak dipilih untuk keberlangsungan pembangunan dan masa depan bangsa kearah lebih baik, versi gerakan tersebut: memiliki jiwa pelestarian alam dan lingkungan hidup, kemandirian ekonomi dan kedaulatan rakyat, peduli hak asasimanusia (HAM), demokrasi dan cinta damai, komit terhadap pemberantasan korupsi, transparansi dan akuntabilitas, dan memiliki etika politik.
Gerakan yang diberi nama ‘Aksi Solidaritas Lintas Generasi Masayarakat Sipil dan Mahasiswa Aceh untuk Pembangunan Berkelanjutan’ itu, digalang oleh 67 komunitas sipil dan mahasiswa dari diskusi-diskusi di media sosial dan online.
“Kami akan terus memperluas jaringan gerakan bersama ini ke seluruh Aceh. Karena kita harus memilih wakil rakyat, maka pilihlah wakil yang dapat kita percaya mampu membawa Aceh dan bangsa ini ke arah yang lebih baik,” kata Ratno Sugito, koordinator gerakan itu di Banda Aceh.
Menurutnya, semua lembaga atau komunitas yang tergabung dalam gerakan ini, memberikan kontribusi masing- masing untuk menyuarakan kriteria wakil rakyat yang layak dipilih untuk duduk di parlemen. Mereka akan mensosialisasikan kriteria-kriteria caleg yang sudah ditentukan, di antaranya melalui baliho-baliho.
“Aksi ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi dan penyadaran baik bagi masyarakat pemilih maupun kepada para politisi atau caleg, terhadap kriteria yang diharapkan oleh seluruh elemen masyarakat,” ujar Ratno yang juga aktivis lingkungan itu.
Pemilih cerdas dinilai sangat menentukan kualitas para pemimpin bangsa ke depan. Untuk itu masyarakat dinilai penting mempelajari latar belakang (track record) para calon sebelum memilihnya.
Berikut lima kriteria caleg yang layak dipilih untuk keberlangsungan pembangunan dan masa depan bangsa kearah lebih baik, versi gerakan tersebut: memiliki jiwa pelestarian alam dan lingkungan hidup, kemandirian ekonomi dan kedaulatan rakyat, peduli hak asasimanusia (HAM), demokrasi dan cinta damai, komit terhadap pemberantasan korupsi, transparansi dan akuntabilitas, dan memiliki etika politik.
No comments:
Post a Comment