JAKARTA - Isu
negatif terus menghampiri Farhat Abbas dan Regina Andriane Saputri. Padahal,
keduanya akan bertarung merebut hati rakyat pada Pemilihan Umum 9 April 2014.
Farhat adalah calon legislatif (caleg) nomor urut empat dari Partai Demokrat di daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.
Regina, perempuan berambut panjang itu juga caleg dari Partai Demokrat di nomor urut tujuh dan daerah pemilihan (Dapil) VIII Jakarta Selatan yang meliputi Tebet, Mampang, Pasar Minggu, dan Pancoran.
Saat caleg lain berlomba-lomba menciptakan kegiatan yang merakyat, Farhat dan Regina malah sibuk berselingkuh, foto ciuman di lift dan yang terbaru beredar foto keduanya sedang tidur bareng.
Lalu, bagaimana tanggapan Demokrat melihat ulah keduanya? Juru bicara Demokrat, Ruhut Sitompul menyerahkan kepada rakyat untuk menilai pasangan yang sedang dimabuk asmara itu.
"Mestinya mereka terima kasih jadi caleg. Kalau tidak terpilih berarti mereka tidak sungguh-sungguh, kan begitu saja," kata Ruhut,Jumat (28/3/2014).
Farhat adalah calon legislatif (caleg) nomor urut empat dari Partai Demokrat di daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.
Regina, perempuan berambut panjang itu juga caleg dari Partai Demokrat di nomor urut tujuh dan daerah pemilihan (Dapil) VIII Jakarta Selatan yang meliputi Tebet, Mampang, Pasar Minggu, dan Pancoran.
Saat caleg lain berlomba-lomba menciptakan kegiatan yang merakyat, Farhat dan Regina malah sibuk berselingkuh, foto ciuman di lift dan yang terbaru beredar foto keduanya sedang tidur bareng.
Lalu, bagaimana tanggapan Demokrat melihat ulah keduanya? Juru bicara Demokrat, Ruhut Sitompul menyerahkan kepada rakyat untuk menilai pasangan yang sedang dimabuk asmara itu.
"Mestinya mereka terima kasih jadi caleg. Kalau tidak terpilih berarti mereka tidak sungguh-sungguh, kan begitu saja," kata Ruhut,Jumat (28/3/2014).
Ruhut mengatakan, baiknya Farhat dan Regina bercermin. Karena sangat mungkin
rakyat tidak suka dengan tingkah laku mereka.
"Semua kan sudah pada dewasa. Partai kami sangat demokrasi, kalau dia sudah diberikan kesempatan emas dan itu tidak digunakan ya salah dia sendiri," pungkasnya
"Semua kan sudah pada dewasa. Partai kami sangat demokrasi, kalau dia sudah diberikan kesempatan emas dan itu tidak digunakan ya salah dia sendiri," pungkasnya
No comments:
Post a Comment