Kampanye PPP. 2014
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menentukan koalisi
untuk Pilpres 2014 Juli nanti setelah Rapimnas. Termasuk kemungkinan PPP akan bergabung dengan Partai Gerindra untuk
mengusung Prabowo Subianto sebagai
capres.
Sekretaris Fraksi PPP DPR Muhammad Arwani Tomafi mengatakan, saat ini pihaknya sedang membangun komunikasi politik dengan partai 3 besar pemenang pemilu legislative (PILEG) versi quick count kemarin.
"Saat ini kita akan mengintensifkan komunikasi politik dengan beberapa parpol terutama dengan parpol yang menang dalam quick count mendapatkan suara yang signifikan untuk menjalin koalisi," ujar Arwani di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/4).
Dia membantah telah intens melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra. Namun soal kedekatan Ketua Umum PPP Surya Dharma Ali dan Prabowo Subianto, hal itu dia nilai mungkin saja akan berujung pada koalisi.
"Semua komunikasi yang dilakukan kader PPP tentu tergantung tindaklanjutnya seperti apa, bisa saja komunikasi politik itu akan berujung pada sinyal menuju rencana koalisi. Tapi kembali kepada tindak lanjut yang itu tentu akan diputuskan dalam Rapimnas khusus membahas tentang pilpres," tegas dia.
Dia belum tahu kapan akan menggelar Rapimnas untuk menentukan koalisi. "Yah segeralah nanti," imbuhnya.
Ketika disinggung perpecahan di internal PPP karena Suryadharma datang ke kampanye Gerindra beberapa waktu lalu. Dia pun tak mau komentar soal itu. "Kalau yang itu, saya tidak mau komentar dulu," pungkasnya.
Sebelumnya, kedatangan Suryadharma Ali ke kampanye Gerindra di kritik internal PPP. Kejadian itu dinilai tak pantas karena dilakukan sebelum pemilu legislatif dimulai.
"Harusnya Suryadharma Ali sendiri tahu karena dia menandatangani mukernas kalau manuver politik itu tidak boleh. Ini berakibat pada pemilu kali ini, suara kami jadi anjlok. Seharusnya kami bisa mendapat 12 persen," ujar Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi.
Sekretaris Fraksi PPP DPR Muhammad Arwani Tomafi mengatakan, saat ini pihaknya sedang membangun komunikasi politik dengan partai 3 besar pemenang pemilu legislative (PILEG) versi quick count kemarin.
"Saat ini kita akan mengintensifkan komunikasi politik dengan beberapa parpol terutama dengan parpol yang menang dalam quick count mendapatkan suara yang signifikan untuk menjalin koalisi," ujar Arwani di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/4).
Dia membantah telah intens melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra. Namun soal kedekatan Ketua Umum PPP Surya Dharma Ali dan Prabowo Subianto, hal itu dia nilai mungkin saja akan berujung pada koalisi.
"Semua komunikasi yang dilakukan kader PPP tentu tergantung tindaklanjutnya seperti apa, bisa saja komunikasi politik itu akan berujung pada sinyal menuju rencana koalisi. Tapi kembali kepada tindak lanjut yang itu tentu akan diputuskan dalam Rapimnas khusus membahas tentang pilpres," tegas dia.
Dia belum tahu kapan akan menggelar Rapimnas untuk menentukan koalisi. "Yah segeralah nanti," imbuhnya.
Ketika disinggung perpecahan di internal PPP karena Suryadharma datang ke kampanye Gerindra beberapa waktu lalu. Dia pun tak mau komentar soal itu. "Kalau yang itu, saya tidak mau komentar dulu," pungkasnya.
Sebelumnya, kedatangan Suryadharma Ali ke kampanye Gerindra di kritik internal PPP. Kejadian itu dinilai tak pantas karena dilakukan sebelum pemilu legislatif dimulai.
"Harusnya Suryadharma Ali sendiri tahu karena dia menandatangani mukernas kalau manuver politik itu tidak boleh. Ini berakibat pada pemilu kali ini, suara kami jadi anjlok. Seharusnya kami bisa mendapat 12 persen," ujar Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi.
No comments:
Post a Comment