Simulator penerbangan milik pilot
MAS yang disita polisi
Pilot pesawat Malaysia Airlines
(MAS) MH370 ternyata pernah mempelajari sejumlah landasan yang ada di beberapa
negara Asia Selatan dan juga landasan militer Amerika Serikat. Hal ini
diselidiki dari simulator penerbangan yang disita dari rumah pilot Kapten
Zaharie Ahmad Shah.
Media setempat, Berita Harian melaporkan bahwa simulator penerbangan yang disita dari rumah Kapten Zaharie menunjukkan adanya software lima landasan penerbangan berbeda di negara-negara Asia Selatan, serta sebuah landasan militer AS yang ada di sebuah pulau di wilayah Samudera Hindia. Informasi ini disampaikan oleh seorang sumber yang mengetahui penyelidikan insiden ini.
"Di antara software yang kami periksa sejauh ini ada Bandara Internasional Male di Maladewa, tiga bandara di India dan Sri Lanka, dan sebuah bandara milik pangkalan militer AS di Diego Garcia. Seluruh landasan bandara tersebut memiliki panjang hingga 1.000 meter," terang sumber tersebut kepada Berita Harian dan dilansir colombogazette.com, Selasa (18/3/2014).
Kepolisian Malaysia menyita simulator penerbangan tersebut dari rumah Kapten Zaharie pada Sabtu (15/3) lalu. Oleh polisi, simulator tersebut kemudian disusun kembali di markas polisi federal di Bukti Aman dan kemudian diperiksa oleh ahli khusus penerbangan.
Sumber tersebut menyatakan bahwa informasi keberadaan software ini seharusnya bisa membantu pelacakan pesawat MAS MH370. Dugaan bahwa pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak tersebut mendarat di suatu tempat, lanjut sumber itu, juga masih belum dikesampingkan.
"Kemungkinan bahwa pesawat tersebut mendarat di sebuah landasan tanpa pengamanan tidak bisa dikesampingkan, selain juga adanya teori bahwa pesawat mendarat di lautan, pegunungan atau lapangan terbuka," tutur sumber tersebut kepada Berita Harian.
Meskipun Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Malaysia Hishammudin Hussein sempat membantah klaim bahwa pesawat MAS MH370 mendarat di Diego Garcia, sumber ini menyatakan, penyelidik masih melakukan investigasi terhadap dugaan tersebut.
Selain memeriksa simulator penerbangan tersebut, penyelidik juga tengah memeriksa catatan jam terbang Kapten Zaharie. Sebelumnya dilaporkan bahwa Kapten Zaharie yang sudah tiga dekade menjadi pilot MAS ini memiliki 18.365 jam terbang.
Media Malaysia lainnya, Sinar Harian menyebut bahwa sebenarnya tidak aneh seorang pilot memiliki simulator penerbangan di rumahnya. Hal ini bisa jadi sekadar hobi atau untuk latihan terbang sang pilot. Terlebih diketahui bahwa setiap pilot penerbangan komersil harus menjalani ujian setiap 6 bulan dengan menggunakan simulator.
Media setempat, Berita Harian melaporkan bahwa simulator penerbangan yang disita dari rumah Kapten Zaharie menunjukkan adanya software lima landasan penerbangan berbeda di negara-negara Asia Selatan, serta sebuah landasan militer AS yang ada di sebuah pulau di wilayah Samudera Hindia. Informasi ini disampaikan oleh seorang sumber yang mengetahui penyelidikan insiden ini.
"Di antara software yang kami periksa sejauh ini ada Bandara Internasional Male di Maladewa, tiga bandara di India dan Sri Lanka, dan sebuah bandara milik pangkalan militer AS di Diego Garcia. Seluruh landasan bandara tersebut memiliki panjang hingga 1.000 meter," terang sumber tersebut kepada Berita Harian dan dilansir colombogazette.com, Selasa (18/3/2014).
Kepolisian Malaysia menyita simulator penerbangan tersebut dari rumah Kapten Zaharie pada Sabtu (15/3) lalu. Oleh polisi, simulator tersebut kemudian disusun kembali di markas polisi federal di Bukti Aman dan kemudian diperiksa oleh ahli khusus penerbangan.
Sumber tersebut menyatakan bahwa informasi keberadaan software ini seharusnya bisa membantu pelacakan pesawat MAS MH370. Dugaan bahwa pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak tersebut mendarat di suatu tempat, lanjut sumber itu, juga masih belum dikesampingkan.
"Kemungkinan bahwa pesawat tersebut mendarat di sebuah landasan tanpa pengamanan tidak bisa dikesampingkan, selain juga adanya teori bahwa pesawat mendarat di lautan, pegunungan atau lapangan terbuka," tutur sumber tersebut kepada Berita Harian.
Meskipun Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Malaysia Hishammudin Hussein sempat membantah klaim bahwa pesawat MAS MH370 mendarat di Diego Garcia, sumber ini menyatakan, penyelidik masih melakukan investigasi terhadap dugaan tersebut.
Selain memeriksa simulator penerbangan tersebut, penyelidik juga tengah memeriksa catatan jam terbang Kapten Zaharie. Sebelumnya dilaporkan bahwa Kapten Zaharie yang sudah tiga dekade menjadi pilot MAS ini memiliki 18.365 jam terbang.
Media Malaysia lainnya, Sinar Harian menyebut bahwa sebenarnya tidak aneh seorang pilot memiliki simulator penerbangan di rumahnya. Hal ini bisa jadi sekadar hobi atau untuk latihan terbang sang pilot. Terlebih diketahui bahwa setiap pilot penerbangan komersil harus menjalani ujian setiap 6 bulan dengan menggunakan simulator.
No comments:
Post a Comment