JIKA memiliki
kesempatan berkunjung ke Negeri Sakura pada awal April ini, sempatkan diri
untuk datang ke Kawasaki. Kawasan tersebut akan menjadi tuan rumah Festival
Penis pada musim semi ini.
Kanamara Matsuri atau Festival of Steel Phallus atau Festival Penis merupakan
agenda rutin yang diselenggarakan di Kawasaki, Jepang, pada musim semi. Tanggal
dari penyelenggaraan festival ini selalu berubah-ubah, yang pasti selalu
terselenggara pada awal April.
Menurut legenda yang berkembang, phallus yang berarti “penis atau alat kelamin laki-laki” menjadi simbol para perempuan penghibur berdoa untuk perlindungan Kuil Kanamara dari bahaya penularan virus HIV/AIDS pada abad ke-17 silam. Mereka menginginkan praktik seksual yang aman dan jauh dari ancaman penyakit mematikan.
Menurut legenda yang berkembang, phallus yang berarti “penis atau alat kelamin laki-laki” menjadi simbol para perempuan penghibur berdoa untuk perlindungan Kuil Kanamara dari bahaya penularan virus HIV/AIDS pada abad ke-17 silam. Mereka menginginkan praktik seksual yang aman dan jauh dari ancaman penyakit mematikan.
Ada pula legenda lain yang mengatakan bahwa sejarah festival dilatarbelakangi
kisah seorang gadis cantik yang kemudian menarik minat setan bergigi tajam
untuk meminangnya. Akibat niat yang tak kesampaian, akhirnya setan itu mendiami
vagina si gadis dan mengebiri setiap laki-laki yang menjadi pasangannya. Hingga
akhirnya gadis itupun menyadari ada setan bergigi tajam tersebut dan berusaha
mengusirnya.
Dengan bantuan pandai besi, setan akhirnya dapat dikalahkan dengan mematahkan
giginya. Untuk memperingati peristiwa tersebut, maka dibangunlah Kuil Kanamara
yang cukup terkenal di kalangan pekerja seks. Festival Penis dimaksudkan untuk
mengenang peristiwa tersebut juga meminta kesuburan bagi mereka yang datang,
seperti dilansir dari BBC, Rabu
(2/4/2014).
Ada banyak bentuk penis pada festival yang akan berlangsung pada 6 April 2014
mendatang. Segala bentuk sayuran, permen, dekorasi, bahkan puncak acara
nantinya menampilkan penis raksasa yang akan dibawa menuju kuil sebagai bentuk
persembahan. Setiap tahunnya, banyak wisatawan memadati kawasan ini karena
penasaran akan legenda yang melatarbelakanginya.