Wednesday 16 April 2014

HANDPHONE: BlackBerry vs Android : Perbandingan Kekurangan dan Kelebihannnya





BlackBerry vs Android,

Gadget berteknologi tinggi yang kini hampir menguasai pasar smartphone di Indonesia, Research in motion (RIM) sebagai vendor resmi BlackBerry mengklaim bahwa 15% penggunanya berasal dari Indonesia,  dan lebih dari 7 juta orang di Asia Tenggara meggunakan BlackBerry Massager dalam kesehariannya, di kamar mandi, di tempat tidur, di meja makan bahkan dalam meeting penting di kantor-kantor pun jari-jari lentik komunitas ini tak henti-hentinya merangkai kata per kata, kecuali menyetir mobil.
Lain halnya dengan pengguna Android yang masih sedikit di banding pengguna BlackBerry, hanya kalangan tertentu saja yang biasanya senang mengotak-atik aplikasi games dan browsing yang menggunakan layanan berlambang robot hijau ini.
Perbandingan BlackBerry dan Androi
Inilah kelebihan dan kekurangannya:
1.Dari segi feature:
-. BlackBerry memiliki push email dan BlackBerry Messenger (BBM) yang sudah sangat digemari orang-orang yang suka gaul, lebih popular dan tingkat keamanannya lebih baik karena dikelola oleh server sendiri,
-. Android  juga memiliki applikasi sejenis seperti LiveProfile atau WhatsApp Messenger tapi kurang populer, dan tingkat keamanannya tidak bisa dijamin.
2.Dari segi handheld
-. Android menyediakan banyak pilihan dari yang murah dan sederhana sampai yang high-end dan harganya mahal, dan
-. berbagai merk smartphone sudah menggunakan system operasi Android sehingga pengguna lebih leluasa menentukan pilihannya sesuai koceknya.
-. BlackBerry hanya satu merek dan  memiliki banyak versi.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa Android berbasis open sources yang memungkinkan para developer untuk mengembangkan banyak applikasi yang diperlukan oleh para penggunanya termasuk game-game menarik yang setiap saat bisa di download dari Google Play

Kesimpulan akhirnya semuanya dikembalikan pada anda pengguna smartphone, bagi yang senang gaul dan chatting ada baiknya menggunakan BBM nya BlackBerry, sementara bagi anda yang senang  games dan aplikasi, pilihannya pada Android karena banyak pilihan merek.

GELIAT CAPRES 2014: Ada "Operasi Senyap" Untuk Gagalkan Prabowo

Gerindra Disarankan Gandeng Demokrat

 

Jakarta, adhessy.com--Pengamat politik dari Universitas Paramadina Herdi Syahrasad menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mengawasi transaksi politik dalam bentuk uang dan bentuk lainnya yang sedang dilakukan pendukung capres PDIP Joko Widodo alias JOKOWI. 

Herdi menegaskan, pihaknya sudah banyak mendengar informasi dari berbagai pihak dan layak dipercaya kalau saat ini ada 'operasi intelijen' yang dilakukan para pendukung Jokowi khususnya dari para konglomerat yang tidak menghendaki Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi presiden di negara ini. 

Diungkap Herdi, nyaris semua konglomerat dari ras tertentu berupaya semaksimal mungkin agar Prabowo tak berhasil mendapatkan 'boarding pass' alias tiket untuk melaju dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli nanti. Caranya, para pimpinan parpol diiming-imingi sejumlah imbalan agar menolak kalau diajak berkoalisi oleh Partai Gerindra. 

"Sehingga Gerindra yang hanya memperoleh 12 persen suara dalam Pileg 9 April lalu tak mampu mengajukan capresnya karena tak berhasil memenuhi syarat presidential threshold 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi di DPR" ungkap Herdi gamblang dalam sebuah diskusi politik yang digelar Freedom Foundation di Hotel Atlet Century Senayan Jakarta Pusat, Minggu (13/4).

Ia menilai, kalau operasi pengagalan Prabowo sukses, maka bisa dipastikan kalau capres yang akan berlaga dalam Pilpres 9 Juli nanti hanya dua orang, yakni pasangan Jokowi dari PDIP dan pasangan Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical dari Partai Golkar. 

"Kalau itu yang terjadi, yaitu hanya Jokowi dan Ical yang maju dalam Pilpres nanti, maka sama saja Pilpres itu adalah Pilpres badut-badutan, Pilpres acting sandiwara yang menjadi anti klimaks dalam sebuah pesta demokrasi yang membohongi rakyat. Karena sudah pasti yang menang Jokowi, karena Ical cukup diserang soal kasus Lumpur Lapindo saja selesai dia," tutur Herdi 

Herdi menyarankan agar Prabowo segera menemui Ketum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membicarakan masalah tersebut. Sebab koalisi Partai Gerindra dan Partai Demokrat akan mengamankan tiket Prabowo untuk maju menjadi Capres. Selain itu, semua pimpinan Parpol dari eks militer seperti Ketum DPP Partai Hanura Wiranto dan Ketum DPP PKPI Sutiyoso sebaiknya merapatkan barisan dengan Prabowo dan SBY. 

"Terus terang bangsa ini perlu pemimpin yang visioner, konsepsional dan punya program yang jelas untuk bangsa ini dalam lima tahun ke depan. Dan saya menilai Prabowo sudah menjawab itu semua," pangkas Herdi. 

sumber: TIMEX