
Dua
tahun berlalu, sejak terjadinya kerusuhan berdarah bulan Mei 1998.
Letjen (purn.) Prabowo Subianto merasa sudah saatnya bicara blak-blakan.
Mutasi besar-besaran di tubuh TNI yang digambarkan sejumlah pengamat
militer sebagai upaya "de-Wiranto-isasi", mungkin dianggapnya sebagai
momen yang tepat untuk menumpahkan uneg-unegnya. Selama ini, ia hanya
bersikap defensive menanggapi pemberitaan di berbagai media massa yang
dianggapnya terlalu menyudutkan dirinya.