Saturday, 8 March 2014

Rute penyiksaan Ade Sara



 
Peti mati jenazah Ade Sara Angelina Suroto.

Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (18) membawa Ade Sara Angelina Suroto (19) ke berbagai tempat saat malam kejadian. Di berbagai tempat itulah kedua pelaku ini melakukan berbagai siksaan.
Bermula ketika pasangan kekasih, Hafitd dan Assyifa, berhasil menjebak korban dalam pertemuan di sekitar Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin 3 Maret lalu. Selanjutnya, korban kembali diakali para pelaku agar tidak mengikuti les bahasa Jerman yang berlokasi di Gondangdia.
Di dalam mobil KIA Visto yang dikemudikan Hafitd, kedua pelaku bertengkar. Namun itu hanya sandiwara. Assyifa yang berpura-pura menangis, memegang korban. Ade Sara yang lengah kemudian disetrum oleh Hafitd selama tiga menit. Korban sempat berteriak minta tolong. "Karena setruman, korban pingsan tidak sadarkan diri," ungkapnya Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota Kompol Nuredy Irwansyah saat gelar perkara di Mapolresta Bekasi Kota di Jalan Veteran, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (7/3/2014).
Korban yang sudah tak berdaya kemudian dibawa dari kawasan Godangdia ke arah Menteng. Tak cukup di dua tempat itu, pelaku kemudian mengarahkan mobilnya ke Cempaka Putih, Cawang, Taman Mini, dan kembali ke Rawamangun melalui jalan tol. Pada pukul 13.30 WIB, kedua pelaku berhenti sebelum pintu keluar Jalan Tol Rawamangun. "Saat itu korban terbangun dari pingsannya," tutur Kompol Nuredy.
Melihat korban bangun dari keadaan pingsannya, pelaku mencekik dan menyetrum. Saat itu korban belum meninggal. Hafitd membatalkan niatnya keluar dari jalan tol. Di jalan tol, pelaku kembali melakukan penyiksaan dengan cara yang sama.
Kemayoran menjadi tujuan para pelaku berikutnya. Dalam perjalanan itu, Assyifa memasukan tisu/koran ke dalam mulut korban. Kurang lebih pukul 00.30 WIB pelaku tiba di Kemayoran. Di dekat Apartemen ITC Kemayoran korban sudah dalam keadaan tidak bernafas.

No comments:

Post a Comment