Nasib pesawat Malaysia Airlines (MAS), berjenis Boeing
777-2006ER dengan nomer penerbangan MH370 bernomor ekor 9M-MRO dan bernomor
seri 28420, telah hilang kontak pada Sabtu (8/3/2014) pukul 01:40 dini hari.
Namun, hingga pukul 18.00 WIB atau pukul 19.00 waktu Malaysia, masih belum
diketahui rimbanya. Artinya, sudah lebih dari 24 jam sejak dilaporkan hilang,
pesawat belum juga ditemukan.
Pesawat itu mengangkut 239 penumpang termasuk dua bayi dan 12 awak kabin. Mereka berasal dari 14 negara di antaranya 150 warga negara China, 38 warga negara Malaysia dan 7 warga negara Indonesia.
Selain itu ada warga negara dari Australia, India, Prancis, Amerika Serikat, Selandia Baru, Ukraina, Kanada, Italia, Belanda, Rusia dan Austria turut menaiki pesawat itu.
Pesawat tersebut dipiloti Kapten Zaharie Ahmad Shah (53) yang mempunyai pengalaman terbang selama 18.365 jam dengan dibantu oleh Fariq Ab. Hamid.
Pesawat itu mengangkut 239 penumpang termasuk dua bayi dan 12 awak kabin. Mereka berasal dari 14 negara di antaranya 150 warga negara China, 38 warga negara Malaysia dan 7 warga negara Indonesia.
Selain itu ada warga negara dari Australia, India, Prancis, Amerika Serikat, Selandia Baru, Ukraina, Kanada, Italia, Belanda, Rusia dan Austria turut menaiki pesawat itu.
Pesawat tersebut dipiloti Kapten Zaharie Ahmad Shah (53) yang mempunyai pengalaman terbang selama 18.365 jam dengan dibantu oleh Fariq Ab. Hamid.
Misteri Hilangnya Pesawat Malaysia
Airlines
Berikut ini misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS), dengan nomer
penerbangan MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) dini hari pukul 01.40
1.Tak ada cuaca buruk dan bahan bakar
cukup
CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya menegaskan bahwa saat itu cuaca di lokasi kontak terakhir pesawat dengan menara pengawas lalu lintas di Subang, Malaysia dalam kondisi baik.
Tidak ada laporan cuaca buruk. Dia menolak kemungkinan bahawa pesawat tersebut kehabisan bahan bakar ketika dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing karena pesawat memiliki kapasitas mencukupi untuk terbang hingga pukul 8.30 pagi.
Sempat muncul spekulasi pesawat mendarat darurat di Nanning, China. Begitu pula muncul laporan militer Vietnam menangkap sinyal pesawat tetapi dua kabar itu dibantah.
2. Tidak ada panggilan darurat
Pesawat Malaysia Airlines MH 370 hilang dari radar sekitar pukul 01.30 dinihari, kurang sejam sejak lepas landas dari Kuala Lumpur International Airport. Boeing 777-200ER tidak mengirimkan panggilan darurat dari posisi terakhir hilang 120 mil laut dari Kota Bharu.
Pakar penerbangan mengaku kaget bagaimana mungkin pesawat yang disebut-sebut punya rekor keamanan paling bagus di dunia itu bisa hilang tanpa jejak. Pensiunan pilot Lim Khoy Hing dikutip The Star mengatakan, pilot terlatih untuk melakukan panggilan Mayday dalam kondisi darurat.
CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya menegaskan, tidak ada panggilan darurat dari pilot. Ini menimbulkan dugaan, peristiwa pada pesawat itu terjadi sangat cepat.
3. Penumpang dengan paspor palsu
Dua orang yang namanya muncul dalam daftar manifest penumpang pesawat Malaysia Airline MH370 ternyata tidak di pesawat. Namun keduanya mengaku telah melaporkan paspor mereka dicuri.
Dua nama penumpang itu adalah Luigi Maraldi (37), warga Italia dan seorang warga negara Austria bernama Christian Kozel.
Para pejabat kementerian luar negeri di Roma dan Wina mengatakan, nama dua warga negara Italia dan Austria itu cocok dengan dua nama di daftar manifest penerbangan. Keduanya mengaku paspornya dicuri di Thailand. Seperti dikutip dari Koran South China Morning Post, Pejabat Kementerian Luar Negeri Italia yang tak mau disebut nama, mengatakan bahwa Luigi Maraldi awalnya diyakini telah naik pesawat di Kuala Lumpur dan sedang melakukan perjalanan di Thailand.
CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya menegaskan bahwa saat itu cuaca di lokasi kontak terakhir pesawat dengan menara pengawas lalu lintas di Subang, Malaysia dalam kondisi baik.
Tidak ada laporan cuaca buruk. Dia menolak kemungkinan bahawa pesawat tersebut kehabisan bahan bakar ketika dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing karena pesawat memiliki kapasitas mencukupi untuk terbang hingga pukul 8.30 pagi.
Sempat muncul spekulasi pesawat mendarat darurat di Nanning, China. Begitu pula muncul laporan militer Vietnam menangkap sinyal pesawat tetapi dua kabar itu dibantah.
2. Tidak ada panggilan darurat
Pesawat Malaysia Airlines MH 370 hilang dari radar sekitar pukul 01.30 dinihari, kurang sejam sejak lepas landas dari Kuala Lumpur International Airport. Boeing 777-200ER tidak mengirimkan panggilan darurat dari posisi terakhir hilang 120 mil laut dari Kota Bharu.
Pakar penerbangan mengaku kaget bagaimana mungkin pesawat yang disebut-sebut punya rekor keamanan paling bagus di dunia itu bisa hilang tanpa jejak. Pensiunan pilot Lim Khoy Hing dikutip The Star mengatakan, pilot terlatih untuk melakukan panggilan Mayday dalam kondisi darurat.
CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya menegaskan, tidak ada panggilan darurat dari pilot. Ini menimbulkan dugaan, peristiwa pada pesawat itu terjadi sangat cepat.
3. Penumpang dengan paspor palsu
Dua orang yang namanya muncul dalam daftar manifest penumpang pesawat Malaysia Airline MH370 ternyata tidak di pesawat. Namun keduanya mengaku telah melaporkan paspor mereka dicuri.
Dua nama penumpang itu adalah Luigi Maraldi (37), warga Italia dan seorang warga negara Austria bernama Christian Kozel.
Para pejabat kementerian luar negeri di Roma dan Wina mengatakan, nama dua warga negara Italia dan Austria itu cocok dengan dua nama di daftar manifest penerbangan. Keduanya mengaku paspornya dicuri di Thailand. Seperti dikutip dari Koran South China Morning Post, Pejabat Kementerian Luar Negeri Italia yang tak mau disebut nama, mengatakan bahwa Luigi Maraldi awalnya diyakini telah naik pesawat di Kuala Lumpur dan sedang melakukan perjalanan di Thailand.
“Dia
telah melaporkan paspornya dicuri Agustus 2013 lalu,” kata seorang pejabat Kementerian
Luar Negeri Italia yang berbicara dengan syarat anonim.
Maraldi disebut-sebut telah menelepon ke rumah setelah mendengar laporan bahwa namanya
disebut-sebut masuk dalam daftar manifest pesawat.
Demikian pula Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Austria, Martin Weiss. Dia menegaskan bahwa Christian Kozel, yang terdaftar di manifest cocok dengan paspor seorang warga Austria yang dilaporkan dicuri dua tahun lalu di Thailand. Siapa orang yang memakai paspor palsu itu masih tanda tanya! Maka isu tentang ancaman teroris pun merebak. Namun dua penumpang diantara para penumpang gelap yang menggunakan paspor palsu saat naik pesawat Malaysia Airlines MH370 berhasil terekam kamera pemantau (CCTV) di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Rekaman itu akan digunakan untuk investigasi apakah keduanya terlibat dalam hilangnya pesawat MH370.
Demikian pula Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Austria, Martin Weiss. Dia menegaskan bahwa Christian Kozel, yang terdaftar di manifest cocok dengan paspor seorang warga Austria yang dilaporkan dicuri dua tahun lalu di Thailand. Siapa orang yang memakai paspor palsu itu masih tanda tanya! Maka isu tentang ancaman teroris pun merebak. Namun dua penumpang diantara para penumpang gelap yang menggunakan paspor palsu saat naik pesawat Malaysia Airlines MH370 berhasil terekam kamera pemantau (CCTV) di Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Rekaman itu akan digunakan untuk investigasi apakah keduanya terlibat dalam hilangnya pesawat MH370.
“Kami
punya rekaman CCTV saat mereka check in,” ujar Azharuddin Abdul Rahman, Direktur Jenderal Departemen
Penerbangan Sipil (DCA) Malaysia, dikutip The Star.
Radar
militer punya bukti pesawat Malaysia Airlines balik arah
Rute malaysian airlines missing 01 Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan dia belum mengetahui laporan lengkap detik-detik hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370.
Namun radar militer menemukan bukti pesawat berbalik ke arah bandar udara internasional di Ibu Kota Kuala Lumpur namun pilot tidak melapor.
Situs the Malaysian Insider melaporkan, Minggu (9/3/2014), panglima angkatan udara Negeri Jiran Jenderal Tan Sri Datuk Sri Rodzali Daud mengklaim pihaknya mendapat sinyal pesawat berpenumpang 239 orang itu menukik balik ke arah bandara.
“Kami memiliki rekaman dan mendapati terjadi kemungkinan pesawat kembali ke Kuala Lumpur,” ujar Rodzali dalam jumpa pers.
Pihaknya bersama dengan pemerintah mencoba menyelidiki kasus ini. Mereka juga bekerja sama dengan dinas perhubungan antar bangsa.
Hal ini menambah kecemasan maskapai lantaran kasus hilangnya pesawat belum pernah terjadi.
Pilot berbalik arah tentu berarti ada bahaya hingga tidak meneruskan perjalanan. Biasanya setelah keputusan balik dibuat mereka melapor ke menara kawalan perjalanan udara. Namun laporan ini tidak pernah ada. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya.
No comments:
Post a Comment