BEBERAPA studi
sebelumnya telah menyimpulkan bahwa mengonsumsi kopi maupun teh bisa
menurunkan risiko diabetes tipe dua. Tapi jangan buru-buru menjadikan
kesimpulan itu sebagai alasan untuk menambah beberapa cangkir kopi lagi
untuk hari ini.
Sebab, kopi yang diteliti bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 adalah kopi hitam tanpa gula.
Sebab, kopi yang diteliti bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2 adalah kopi hitam tanpa gula.
Konsumsi kopi yang mampu mengurangi
risiko diabetes tipe 2 itu merupakan hasil studi terbaru yang
dipublikasikan di jurnal Diabetologia. Studi itu menyimpulkan bahwa
mereka yang meningkatkan konsumsi kopinya lebih dari secangkir,
risikonya 11 persen lebih rendah untuk terkena diabetes tipe 2.
Sementara itu penurunan konsumsi kopi
dengan jumlah yang sama, yakni lebih dari secangkir sehari, dikaitkan
dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 17 persen. Data ini
didasarkan pada analisis lebih dari 120.000 profesional kesehatan yang
mengikuti observasi jangka panjang.
Peneliti melihat kebiasaan minum kopi
para peserta studi selama empat tahun sebelum mengambil kesimpulan.
"Untuk diabetes tipe dua, konsumsi sampai dengan enam cangkir per hari
dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah," kata peneliti Shilpa
Bhupathiraju, seperti dilansir laman CNN, Minggu (11/5).
Selama minum kopi tidak menyebabkan
seseorang mengalami tremor dan tidak membuat gelisah, maka akan lebih
banyak memberikan manfaat sehat. Selain itu, dalam kopi juga ada senyawa
fenolik dan lignan yang menurut Bhupathiraju dapat meningkatkan
metabolisme glukosa. Dia menambahkan, kopi kaya akan magnesium yang
dikaitkan dengan rendahnya risiko diabetes tipe 2.
Penelitian ini sama sekali tidak
menyentuh kopi yang sarat akan gula. Yang diteliti hanyalah secangkir
kopi hitam sederhana, yang mana kopi tersebut dibuat dari 8 ons bubuk
kopi dan mengandung sekitar 100 miligram kafein.
Kopi tidak hanya dikaitkan dengan
penurunan diebetes, namun juga penyakit jantung, kanker tertentu.
Menurut studi New England Journal of Medicine, kopi kerap dikaitkan
dengan panjang umur. Meski demikian para ilmuwan enggan untuk menyebut
kopi sebagai obat mujarab.
Tapi tidak semua penelitian menyebut
kafein punya dampak baik. Penemuan di AS menunjukkan bahwa
ketergantungan manusia akan kafein seakan sudah menjadi hal yang sulit
untuk dikurangi. Kafein disebut sama seperti kokain dan nikotin yang
memiliki efek ketergantungan karena adanya zat adiktif yang bergerak
langsung menuju otak.
Kafein yang terdapat dalam kopi atau teh
akan cepat menstimulasi adrenalin manusia, sehingga hal itu akan
membuat manusia merasa lebih waspada. Hal inilah yang menjadi alasan
mengapa manusia membutuhkan kopi atau teh di pagi hari.
Selain membuat ketergantungan, kafein
juga berbahaya bagi jantung. Kafein berlebih disebut dapat membuat
tekanan darah menjadi lebih tinggi sehingga mengancam kesehatan jantung.
Intinya segala hal yang berlebihan itu tidaklah baik, karena itu
bijaklah dalam mengkonsumsi segala sesuatu. (jpnn/toy4a)
No comments:
Post a Comment